Kearifan Lokal Khol kh. Hamid Pasuruan

  Kearifan lokal setiap daerah pasti berbeda-beda. Salah satu kearifan lokal pasuruan.Peringatan khol KH. Abdul Hamid Pasuruan merupakan salah satu agenda keagamaan tahunan yang sangat dinantikan oleh masyarakat, khususnya warga Nahdliyin dari berbagai penjuru Nusantara. KH. Abdul Hamid, yang akrab disapa Mbah Hamid, adalah salah satu ulama besar yang sangat dihormati karena keluasan ilmunya, akhlaknya yang mulia, serta karomah-karomah yang diyakini banyak jamaah. Beliau dikenal sebagai sosok wali Allah yang hidup dalam kesederhanaan namun memiliki kedalaman spiritual luar biasa. Mbah Hamid wafat pada 23 Desember 1982 dan dimakamkan di kompleks pemakaman yang kini menjadi tempat ziarah di Kota Pasuruan, Jawa Timur. Makam beliau terletak di lingkungan Masjid Jami’ Al-Anwar, Jl. KH. Abdul Hamid, Pasuruan. Haul atau peringatan wafat beliau tidak pernah sepi dari ribuan peziarah yang datang dari berbagai daerah, bahkan dari luar Jawa, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa dakwah dan keteladanan beliau.

Tradisi peringatan khol ini bukan hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap sosok Mbah Hamid, tetapi juga sebagai sarana pendidikan spiritual dan penguatan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah masyarakat. Rangkaian kegiatan khol biasanya dimulai beberapa hari sebelumnya, mencakup khatmil Qur’an, tahlil akbar, pembacaan manaqib (riwayat hidup dan keutamaan wali Allah), pengajian umum, hingga ziarah massal ke makam beliau. Acara ini diikuti oleh para ulama, habaib, tokoh masyarakat, pejabat daerah, hingga ribuan santri dan jamaah yang memenuhi ruas-ruas jalan di sekitar kawasan pemakaman. Nuansa religius dan khidmat sangat terasa selama acara berlangsung, menciptakan suasana yang p


enuh keberkahan dan kebersamaan umat.

Salah satu momen paling berkesan dalam peringatan khol KH. Abdul Hamid adalah saat pembacaan kisah-kisah keteladanan beliau, termasuk karomah-karomah yang memperkuat keyakinan masyarakat terhadap kewalian beliau. Di antaranya adalah kisah beliau yang diyakini pernah bertemu Rasulullah SAW dalam keadaan sadar, serta kemampuannya mengetahui isi hati seseorang tanpa perlu berbicara. Karakter beliau yang tidak suka menonjolkan diri, selalu merendah, serta istiqamah dalam ibadah dan pelayanan kepada umat menjadi inspirasi utama bagi para santri dan masyarakat luas. Para tokoh nasional seperti KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) bahkan menyebut Mbah Hamid sebagai wali yang "mutafaqun ‘alaih" atau diakui secara luas kewaliannya oleh para ulama.

Lebih dari sekadar seremoni, khol KH. Abdul Hamid menjadi bagian penting dari pelestarian warisan spiritual dan budaya pesantren di Indonesia. Melalui peringatan ini, generasi muda diingatkan akan pentingnya meneladani akhlak para ulama, memperkuat kecintaan kepada ilmu dan amal, serta mempererat tali silaturahmi antarumat Islam. Pemerintah Kota Pasuruan pun mendukung penuh acara ini dengan menyediakan fasilitas umum, pengamanan, serta koordinasi dengan berbagai pihak demi kelancaran kegiatan. Dengan semangat khol ini, masyarakat diajak untuk tidak hanya mengenang, tetapi juga melanjutkan perjuangan dakwah Mbah Hamid dalam kehidupan sosial yang majemuk dan penuh tantangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

COMPANY VISIT AT PT. AMERTA INDAH OTSUKA KEJAYAN

PURNAWIYATA ANGKATAN PERTAMA SMP ISLAM TARBIYATUS SALAFIYAH